Metode Ilmu Dakwah Pespektif Orang Kuningan
METODE ILMU DAKWAH
MAKALAH
Diajukan guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Ilmu Dakwah
Dosen : Ema Hidayati, S.Sos.I., M.S.I.
Oleh
IisIstiqomah (1601026039)
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI WALISONGO
SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Senandung Pujian hanyalah milik Sang Pencipta Alam, Allah SWT yang
bersifat rahman dan rahim.
Bintang di langit selalu gemerlap tak pernah padam setiap malam, begitupun
dengan kehidupan di dunia yang tak diketahui oleh-NYA. Dia tak pernah menampakan
murkannya walaupun menampakan itu merupakan bukti dari keadilan-NYA.
Sholawat serta salam semoga masih
mengalir jernih dalam benak kita kepada sang utusan Nabi Muhammad SAW yang
menuntun manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang. Selepas tahmid dan solawat disenandungkan
Alhamdulillah dengan segala kenikmatan serta kesehatan kita mampu menyelesaikan
makalah ini dengan waktu yang sudah ditetapkan. Makalah yang berjudul “Metode Ilmu Dakwah “.
Adapun tujuan kami menyelesaikan tugas
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu dakwah yang dibimbing oleh
Ibu Ema Hidayati. Semoga dengan makalah ini dapat dijadikan modal awal
pembelajaran khususnya bagi kami dan umumnya bagi teman-teman.
Demikian makalah yang kami buat ini,
kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan menyelesaikan makalah dari ini, untuk itu kami mohon kritik dan
sarannya bagi pembaca sekalian. Semoga maklah yang kami susun dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Menurut Toha Yahya
Omar, M.A Dakwah merupakan cara mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada
jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah SWT, untuk keselamatan dunia
akhirat dan tentunya untuk mencapai ridho-NYA.
Dizaman sekarang ini tanpa kita sadari seiring dengan perkembangan ilmu
teknologi informasi dan tingginya tingkat arus globalisasi yang membawa
perubahan dalam system kehidupan manusia, tentunya dalam hal politik, sosial
dan budaya. Oleh karenanya seluruh manusia merasakan adanya perubahan arus
globalisasi saat ini.
Pendakwah dituntut untuk lebih ekrtra
kedepannya agar dapat mudah mengajak jamaahnya dengan menggunakan
metode dakwah agar jamaah lebih tertarik terhadap apa yang didakwahkan.
Metode dakwah yang tepat dapat mengubah dan mencegah dampak negatif globalisasi
bagi umat muslim.
Dalam makalah ini
akan membahas beberapa metode ilmu dakwah serta menjelaskan maksud dan
pengertian dari beberapa metode ilmu dakwah tersebut.
A.
Rumusan
Masalah
a.
Bagaimanakah
Metode Tafsir Maudu’i?
b.
Bagaimanakah
Metode Tarikh Al Hadist?
c.
Bagaimanakah
Pendekatan Analisis Sistem dakwah?
d.
Bagaimanakah
Metode Dakwah secara Historis?
e.
Bagaimanakah
Metode secara Refleksi?
f.
Bagaimanakah
Metode Dakwah secara Partisipasif?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
METODE
TAFSIR MAUDU’I
Metode tafsir maudu’I adalah uapaya untuk memahami ayat-ayat
Al-Qur’an dengan memfokuskan pada tema yang telah ditetapkan dengan mengkaji
secara serius tenyang ayat yang terkait dengan tema tersebut.1
Dalam penelitian dakwah memerlukan metode pengumpulan data
yang disebut tafsir maudu’I.
Metode maudu’I adalah suatu metode tafsir yang berusaha mencari jawaban
Al- Qur’an tentang suatu masalah tertentu, dengan jalan menghimpun seluruh ayat
yang dimaksud, lalu menganalisi lewat ilmu-ilmu bantu, kemudian melahirkan
konsep yang utuh dari Al-Qur’an.
Beberapa penafsiran maudu’i menurut Abd al-Hayy al-Farmawi dan
Mustafa Muslim:
1.
Memilih
dan menetapkan topik yang akan di bahas dalam menafsirkan berdasarkan ayat-ayat
Al-Qur’an.
2.
Menghimpun
ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas topik di atas
3.
Mengurutkan
turunnya Al-Qur’an yang dibahas berdasarkan waktu dan masa penurunannya.
4.
Mempelajari
dan menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dihimpun dengan penafsiran dengan
mengacu pada kitab-kitab tafsir dan hadis.
B.
TAKHRIJ
AL HADIST
Menurut
ilmu hadist, kegiatan dalam mencari hadis dengan periwayatannya disebut takhrij
al hadist. Dalam meneliti hadist dengan metode takhrij ada dua terdiri dari
takhrij al hadis bil lafdzi dan akhrij hadist bi maudu’i. Pertama, hadist bil
lafdzi adalah meneliti hadist dengan mengetahui matannya kemudian di telusuri
hadisnya berasal dri kitab apa. Untuk mencari
letak hadist perlu dicari dalam kamus seperti karya A.J. Wesinck judul
Al-Mu’jam al-mufahras li-Alfadz al-hadist
al nabawi, misalnya lafal matan man ra’aminkum munkaran maka dengan pootngan
munkaran akan dapat ditemukan posisi hadist dan siapa saja yang meriwayatkan.
Kedua,
metode takhrij alhadist bi maudu’i adalah meneliti hadist dengan menelusuri
berdasarkan topik masalah. Untuk memperoleh hadist terkait dengan topik masalah
yang hendak di teliti, memerlukan kamus
hadist misalnya karya A.J. Wesinck dengan judul Miftah Kunuz as-sunah.
Disamping
kamus ini juga bisa di tambah dengan karya ibnu sa’ad at-thabaqat al-kubra,
ibnu hisyam, as-sirah, an-nawaiyya dan sebagainya.2
C.
PENDEKATAN
ANALISA SISTEM DAKWAH
Menurut amrullah dengan menggunakan analisa sistem dakwah
masalah-masalah dakwah yang komplek dapat di rumuskan, proses dakwah dapat
diketahui alurnya, hasil-hasil dakwah dapat di ukur dan di analisa, umpan balik
kegiatan dakwah dapat dinilai dan fungsi dakwah terhadap sistem kemasyarakatan
(lingkungan) dapat diketahui dan dianalisa.Demikian juga dampak perubahan dari
sistem politik terhadap sistem dakwah dapat diidentifikasi secara jelas. Oleh
karena itu, metode ini sangat tepat sekali untuk pengembangan konsep dan teori
dakwah dalam rangka pengembangan ilmu dakwah.3
D.
METODE
HISTORIS
Metode historis digunakan untuk meliat dakwah dalam perspektif waktu:kemarin,kini
dan yang akan datang.Caranya adalah dengan menggunakan pendekatan subjek dan
teritorial.Pendekatan subjek diterapkan dengan cara melihat semua unsur dalam
sistem dakwah dalam perspektif waktu dan dibarengi dengan penjelasan tempat
dimana kejadiannya.Dengan cara demikian fenomena dakwah dapat dipotret secara
komprehensif dan utuh.
E.
METODE
REFLEKTIF
Dalam hal ini bangunan logisnya : refleksi pandangan dunia tauhid (
Sebagai Paradigma) kedalam prinsip epistemologis ke dalam penyusunan wawasan
teoritik dan refleksi teoritik ke dalam proses pemahaman fakta dakwah.Kegiatan
Reflektif ini sekaligus merupakan proses verifikasi atas prinsip-prinsip serta
konsep-konsep dasar dakwah.Hasil kajian atas fakta dakwah yang dipandu dengan
wawasan teoritik digenelarisir dalam rangka mengabstraksikan temuan temuan
dalam fakta dakwah dalam bentuk kerangka teoritik tentang dakwah sesuai dengan
spesifikasi dan lingkup objek yang dikaji.Hasilnya boleh jadi memperkuat
wawasan teori yang ada atau merevisi wawasan teori atau bahkan mengugurkan
teori yang ada.
Metode ini merupakan salah satu cara”Melihat Dakwah dari Langit”
hasil temuan dalam studi ini diharapkan akan menjadi rujukan awal membangun
teori makro dakwah islam baik dari sisi interaksi dakwah dengan sistem setempat
yang ada,proses penyebaran dan penyampaian islam dalam institusi sosio
kultural-politik-ekonomi-pendidikan dan lingkungan hidup dan jaringan jaringan
kerja antar lembaga lembaga islam yang merupakan hasil dari kegiatan dakwah.4
F.
METODE
RISET DAKWAH PARTISIPATIF
Objek kajian dakwah tidak hanya memiliki sifat “Masa Lalu” tetapi
juga bahkan lebih banyak bersifat masa kini dan yang akan datang.Karena itu
dakwah merupakan fenomena aktual yang berinteraksi dengan aneka ragam sistem
kemasyarakatan,sains dan teknologi. Setiap masalah dakwah tidak bisa dikaji
secara menyendiri dan dinetralisir kajiannya dengan aspek masalah lainnya. Hal
ini karena masalah dakwah bersifat multidimensi dan selalu bersentuhan dengan
aneka realitas.Untuk keperluan pemahaman sifat objek kajian yang demikian,maka
sangat diperlukan pendekatan empiris. Meskipun dalam sejarah epistemologi islam’Nasib’
pendekatan ini kurang dipraktekan oleh pakar muslim dlam mendalami kajian
keilmuannya karena pada umumnya lebih menekankan pada pendekatan
rasional,tetapi jika kita baca kembali Al Quran ternyata Allah berulangkali
memerintahkan supaya manusia meneliti manusia secara empiris fenomena alam
termasuk fenomena yang ada dalam diri manusia dan sejarah. bahkan perintah
pertama Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW adalah supaya
membaca (memahami) ayat ayat kauniyah.Hal ini menandakan bahwa keharusan dalam
mengkaji masalah dakwah sangat diperlukan pendekatan empiris.Keharusan ini
sejalan dengan pernyataan teoritik dakwah Nabi Muhammad SAW.”Khatibu an naas
‘ala qadri ‘uqulihim”. Pernyataan ini memiliki perluasan makna bahwa dalam
melaksanakan dakwah harus mempertimbangkan secara sungguh sungguh tingkat dan
kondisi cara berfikir mad’u yang tercermin dalam tingkat peradabannya termasuk
sistem kemasyarakatan yang ada. Hal ini menandakan bahwa tanpa penelitian
empiris ,mad’u secara komprehensif. Karena itu tanpa ilmu dan kemudian teori
dakwah yang sistematik untuk memahami obyeknya,maka dakwah islam akan mengalami
kegagalan akarena akan terjadi benturan secara ideologis, kultural
Is merit casino online legal in the US? - Deccasino
BalasHapusA federal law 제왕카지노 requires Internet gambling operators, Internet gaming operators and individuals engaged in the operation of casino and Dec 3 - deccasino Dec 4Best Online Casinos in the USA for worrione Fun Games · What is the Best online Casino in the USA for Fun Games · What are the Best USA Gambling Sites